LPG (Liquified Petroleum Gas)
Apa itu
Elpiji / LPG ???
Pada mulanya, suatu industri gas
alam memiliki masalah terkait senyawa yang terkandung di dalam
gas tersebut. Masalah tersebut tak lain karena senyawa propana dan butana. Hal
ini karena kedua senyawa tersebut tidak stabil, mudah menguap, dan membentuk
tekanan uap ketika proses distribusi dan penyimpanan gas alam. Pada tahun 1910,
Dr. Walter Snelling selaku ilmuwan dan peneliti yang bekerja di United State
Geological Survey mulai melakukan sebuah eksperimen terkait kedua senyawa
tersebut. Tak membutuhkan waktu lama, pada tahun 1911, Snelling berhasil
membuat sampel propana dan butana. Dia juga mulai mendapatkan gamabran terkait
cara distribusi dan penyimpanan kedua senyawa tersebut. Oleh karena itu,
Snelling mendapatkan hak paten terkait metode yang ia gunakan dalam membuat
elpiji. Pada 1920an, proses produsi gas minyak cair belum mulai. Akan tetapi,
penjualan gas ini mencapai 223 ribu galon di Amerika Serikat pada tahun 1922 dan
meningkat hingga mencapai 400 ribu galon pada 3 tahun berikutnya. Pada tahun
1918, gas minyak ini digunakan pertama kali sebagai bahan bakar mesin (pada
truk). Pada tahun 1929, tingkat penjualan bahan bakar meningkat hingga 10 juta
galon di Amerika Serikat. Sejak saat itu, penggunaan elpiji terus mengalami
peningkatan.
Menurut
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), Elpiji/LPG (Liquified
Petroleum Gas) adalah gas bumi yang telah melalui proses pencairan dengan
komponen utama yang berupa propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji dapat
berasal dari proses penyulingan minyak mentah atau dari kondensasi gas bumi
dari kilang minyak bumi. Proses dalam mengolah gas bumi
menjadi elpiji yaitu absorpsi dan kriogenik. Elpiji adalah bahan bakar yang
tidak berwarna, rendah karbon, dan sangat efisien. Bahan bakar ini terdiri dari
2 jenis komponen utama yaitu propana (C3H8) dan butana (C₄H₁₀). Di sisi
lain, bahan bakar ini memiliki berbagai kegunaan dalam kehidupan, seperti untuk
memasak, menghangatkan rumah, dan lain sebagainya. Proses pencairan pada minyak
bumi perlu dilakukan karena volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil
daripada dalam bentuk gas dengan berat yang sama. Oleh karena itu, gas minyak
cair ini didistribusikan dalam bentuk cair di dalam tabung logam yang
bertekanan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya ekspansi panas
dari cairan di dalamnya. Selain itu, titik didih dari gas elpiji sangatlah
rendah sehingga ia akan mudah menguap apabila penyimpanannya bukan di dalam
tabung logam bertekanan.
Komponen Utama LPG, berdasarkan spesifikasinya, elpiji terbagi menjadi tiga jenis yaitu
LPG propana, LPG butana dan LPG campuran (gabungan antara komponen propana dan
butana dan banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga). Hal tersebut
tercantum dalam Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor:
25K/36/DDJM/1990. 3 tiga jenis LPG tersebut tersusun atas komponen utama yang
berbeda di setiap jenisnya, berikut ini merupakan komponen utama LPG:
1. Propana, salah satu
senyawa hidrokarbon yang terdiri dari 3 atom C (karbon) dan 8 atom H
(hidrogen). Senyawa ini memiliki titik didih yang sangat rendah yaitu -42oC.
Biasanya, propana digunakan untuk kepentingan di luar ruangan. Selain itu,
propana juga biasa digunakan untuk kepentingan komersial, seperti pemanas
sentral, memasak, dan transportasi. Komponen
2. Butana, komponen
utama lainnya dari elpiji adalah butana. Butana sendiri memiliki struktur kimia
dengan 4 atom C dan 10 atom H (C₄H₁₀). Titik didih butana lebih tinggi daripada
propana yaitu -2oC sehingga butana cocok untuk digunakan sebagai bahan
bakar portable. Selain itu, butana menghasilkan energi yang lebih
banyak daripada propana. Butana juga dapat digunakan sebagai propellant dan refrigerant.
Sifat dari
gas elpiji, antara lain:
1. Titik
didih sangat rendah
2. Tidak
berwarna
3. Tidak
beracun
4. Bau
menyengat
5. Mudah
terbakar (flammable)
6. Cairan
mudah menguap
7. Gas
lebih berat dari udara sehingga cenderung menempati daerah rendah
8.
Didistribusikan dalam tabung logam silinder yang bertekanan
Bahaya LPG, terdapat
kemungkinan terjadinya kebocoran tabung atau instalasi terkait. Apabila
terdapat api di tempat tersebut, maka akan terjadi kebakaran. Tekanan gas
elpiji cukup tinggi sehingga akan segera menyebar luas ketika terjadi
kebocoran. Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya bahwasanya gas
elpiji tidak berbau sehingga dapat membahayakan penggunanya apabila terjadi
kebocoran karena sulit terdeteksi. Menanggapi hal tersebut, Pertamina selaku
produsen gas LPG menambahkan bahan kimia berupa mercaptan. Bahan kimia tersebut
memiliki bau yang khas dan menusuk hidung sehingga kebocoran yang mungkin saja
terjadi dapat terdeteksi dengan mudah.
Jadi secara garis besar LPG atau Liquified Petroleum Gas adalah
gas minyak yang terdiri dari senyawa hidrokarbon dan berbentuk cair. Komponen
utama dari elpiji adalah propana dan butana. Berdasarkan spesifikasinya, elpiji
terbagi menjadi tiga jenis yaitu campuran, propana, dan butana. Terdapat
beberapa sifat dari gas elpiji, seperti tak berwarna, titik didih rendah, tidak
beracun, mudah terbakar (flammable), dan lain sebagainya.
Komentar
Posting Komentar